Filled Under: , , ,

Ajaran Bisnis Ala Nabi SAW

bisnis entrepreneurship leadhership religi
Barokalloh...
Menurut berbagai sumber, Dalam bisnisnya Nabi Muhammad SAW meraih kesuksesan di 6 kota berbeda. 4 diantaranya adalah Bahrain, Jordan, Syam dan Yaman. Semua bisnis yang dijalankan oleh beliau hasilnya yang sangat memuaskan. Bahkan menurut beberapa sumber terpercaya, Beliau nyaris tak pernah mengalami kegagalan apalagi kebangkrutan dalam hal bisnis. Lalu bagaimana manajemen dan strategi Nabi dalam berbisnis? berikut adalah ulasannya.

JUJUR ADALAH KUNCI UTAMA

Kejujuran adalah kunci utama dalam bisnis. Inilah salah satu metode yang dilakukan oleh Nabi Muhammad. Bahkan karena kejujurannya, beliau dijuluki Al-Amin yang berarti sangat bisa dipercaya. Awalnya nabi memperoleh barang dagangan dari seorang saudagar kaya bernama Khodijah yang karena kejujurannya itulah ia terpikat lalu menjadikannya sebagai pendamping hidupnya.
Kejujuran menjadi sebuah branding yang melekat pada diri beliau. Orang-orang lebih memilih untuk membeli kepadanya karena merasa aman dan tidak akan ditipu. Ini karena beliau selalu jujur dalam berbisnis, seperti menjelaskan secara apa adanya tentang apa yang ia jual kepada pembelinya.

MENGHORMATI PEMBELI

Rasulullah memperlakukan pembeli seperti seorang saudara yang harus dibantu. Bagi Nabi Muhammad, bisnis merupakan sebuah kegiatan untuk membantu seseorang dalam memecahkan problemnya. Itulah inti bisnis yang sebenarnya. Oleh karena itu beliau sangat menghormati pembelinya layaknya saudara.

MENEPATI JANJI

Apapun alasannya, Seorang pebisnis wajib menepati janji pada pelanggannya. Contohnya adalah memenuhi deadline sesuai dengan yang telah disepakati sebelumnya . Hal ini akan menjadi kelebihan tersendiri bagi bisnis yang sedang kita geluti. Inilah salah satu cara sukses bisnis yang dilakukan oleh nabi.
Bagi beliau, menepati janji merupakan sebuah tanggung jawab yang harus dikerjakan. Bahkan bukan hanya menepati janji, beliau juga melakukan tugasnya dengan penuh tanggung jawab sehingga membuat investor dan pelanggannya sangat puas.
Firman Allah SWT,
Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah janjimu (QS Al Maidah: 1)

TIDAK MENJATUHKAN PESAING

Rejeki sudah ada yang mengatur, dikejar bagaimanapun kalau belum rejekinya ya tentu tidak akan bisa diraih. oleh karena itu Nabi sangat melarang seseorang menjatuhkan pesaingnya.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
"Janganlah seseorang dari kalian menjual barang dengan tujuan menjelekkan apa yang dijual orang lain." (HR Bukhari)
Karena sesungguhnya prinsip utama dalam bisnis adalah bagaimana cara kita memuaskan dan melayani pelanggan, bukan malah iri dengki dengan pesaing. Naikkan kualitas bisnismu, dan biarkanlah pelanggan yang akan menilainya.

JANGAN MENIMBUN BARANG

Menyimpan atau menimbun barang demi keuntungan mendadak dalam jumlah besar sangat dilarang oleh islam. Misalnya seperti fenomena yang sering terjadi di negara kita, penimbunan BBM. Menjelang naiknya harga. Biasanya beberapa orang menyetok banyak BBM untuk dijual kembali pada saat harga bbm sudah naik. Dalam fiqh jual beli, praktek seperti ini disebut ihtikar dan hukumnya haram. Oleh karena itu janganlah mengambil kesempatan untuk mengeruk keuntungan sebesar-besarnya ketika masyarakat sedang panik dan susah.

LUNASI GAJI PEKERJA TEPAT PADA WAKTUNYA

Bayarlah gaji pekerja tepat waktu. Karena mereka sudah rela memberikan semua tenaga dan waktunya ke kamu, maka kamu harus membayar gajinya sesuai dengan waktu yang disepakati. Jika waktu pemberian gaji tanggal 1, maka kamu wajib membayarnya di tanggal 1. Rasulullah SAW bersabda,
"Berikanlah upah kepada seorang pekerja sebelum keringatnya kering." (HR. Ibnu Majah)

JANGAN SAMPAI BISNIS MENGGANGGU IBADAH

Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembahku (QS Adzdzariyat: 56)
Dalam kehidupan ini, harta dan kekayaan bukan merupakan keistimewaan dan indikator kesuksesan yang sesungguhnya. Ada banyak orang mengaku beragama Islam tapi kerap melalaikan sholat lima waktu dan bahkan lupa membayar zakat karena sibuk berbisnis. Allah SWT amat tidak suka dan membenci hal ini. Bekerja memang bagian dari ibadah, namun itu bukanlah hal yang utama.
Firman Allah SWT,
"Dan sesungguhnya akhir (akhirat) itu lebih baik bagimu daripada permulaan (dunia)." (QS. Ad Dhuha: 4)

Unknown

Author & Editor

Terima kasih telah berkunjung ke situs kami, semoga sukses dan bahagia bersama keluarga dan orang-orang tercinta

0 komentar :

 

Copyright © zensis ™ is a registered trademark.
Blogger Templates Designed by Templateism . Hosted on Blogger Platform.